Pengaruh pH Terhadap Kualitas Air - Air adalah salah satu sumber daya alam yang dianggap sebagai sumber daya alam yang tidak akan bisa habis karena dapat diperbaharui oleh alam. Akan tetapi, air dapat tidak lagi digunakan sebagaimana yang diperuntukannya fungsi air itu bagi kehidupan makhluk hidup apabila air itu tercemar.
Kualitas Air yang Baik
Pencemaran air sendiri adalah perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti air tanah, sungai, lautan dan danau akibat aktivitas manusia. Pada air, aspek aspek yang diukur berupa aspek biologi, kimia, dan fisika. pH atau derajat keasaman air adalah salah satu aspek kimia pencemar air. pH juga digunakan sebagai ukuran derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan atau zat cair.
Kebasaan air adalah suatu kapasitas air yang berguna untuk bisa menetralkan asam. Hal ini terjadi karena adanya asam atau garam basa yang terdapat dalam air, seperti Ca(OH)2 dan NaOH. karbonat logam, kalsium, logam natrium, magnesium dan masih banyak lainnya merupakan kandungan garam basa yang sering kita dijumpai.
Kita perlu menjaga agar nilai pH dalam air tetap stabil untuk menjaga keberlangsungan hidup pengguna air karena kebasaan yang tinggi belum tentu mempunyai pH yang tinggi. Selain dapat mempengaruhi kehidupan jasad renik, pH air juga dapat mempengaruhi tingkat kesuburan perairan. Apabila perairan asam dapat membunuh hewan budidaya dan oleh sebab itu akan menjadi kurang produktif.
Pada saat pH air rendah, kandungan oksigen terlarut dalam air pun akan berkurang. Hal itu mengakibatkan konsumsi oksigen menurun, aktivitas pernafasan menurun, selera makan akan berkurang dan pada saat keadaan basa, hal tersebut akan menjadi sebaliknya. Atas dasar itulah, usaha budidaya perairan akan berhasil baik dalam air dengan pH 6,5 hingga 9,0 serta dengan kisaran optimal 7,5 hingga 8,7.
Pengaruh pH Terhadap Kualitas Air
Untuk memudahkan pengukuran nilai pH dalam air pun dapat menggunakan Alat pengukur kualitas air atau Alat uji kualitas air. Adapun hubungan antara pH air dan kehidupan ikan budidaya adalah sebagai berikut :
- < 4,5 = Air bersifat racun bagi ikan
- 5 - 6,5 = Dapat menghambat pertumbuhan ikan serta ikan sangat sensitive terhadap parasit dan bakteri.
- 6,5 - 9,0 = Ikan mengalami pertumbuhan optimal
- >9,0 = Pertumbuhan ikan terhambat
Tidak hanya untuk ikan budidaya, budidaya perairan lain seperti budidaya udang vaname dan budidaya udang galah pun perlu menggunakan standar pH air tersebut untuk mendapatkan hasil budidaya yang baik.
Pengubahan atau penanganan nilai pH dalam air akan lebih efektif apabila menangani alkalinitas terlebih dahulu. Karena pada dasarnya, beberapa cara pangananan pH, yang kalau diperhatikan lebih jauh, cenderung mengarah pada penanganan alkalinitas dan kesadahan.
Dengan melakukan air melewati gambut atau peat, penurunan pH dapat dilakukan dan seringnya peat yang digunakan adalah peat moss atau gambut yang berasal dari moss. Dapat juga dilakukan dengan mengganti sebagian air dengan air yang berkesadahan rendah, seperti air suling atau air destilata, air yang direbus, air bebas ion dan air hujan.
Selain itu, bisa juga dilakukan dengan menambahkan bogwood kedalam akuarium. Bogwood sendiri merupakan semacam kayu yang mempunyai kemampuan dapat menyerap kesadahan. Fungsi ini sama seperti kayu pohon asam, daun ketapang, dan sejenisnya.
Sedangkan untuk menaikkan pH bisa dilakukan dengan melewatkan air melewati potongan batu kapur, pecahan kulit kerang atau pecahan koral, menambahkan dekorasi berbahan dasar kapur seperti pasir koral atau tufa, melakukan penggantian air dan memberikan aerasi yang intensif.
April 28, 2021
Tags :
Lingkungan
,
Pengetahuan
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments