Boraks Ternyata Bisa Mencegah Rayap Masuk Rumah - Boraks ampuh mencegah serangan rayap kayu kering. Biaya tidak mahal dan caranya praktis. Meja bundar berbahan kayu meranti merah Shorea sp itu tetap menarik perhatian tamu di tempat tinggal Ardi, pengusaha dan penggemar perabotan kayu di Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kaki meja berbentuk kaki singa memperkuat kesan mewah ala bangsawan Eropa.
![]() |
| Sumber: Jasa Pembasmi Rayap |
Di situlah ia tetap membaca surat kabar pagi sembari menyeruput secangkir kopi sebelum akan bekerja. Saat mendapatkan butiran serbuk kayu putih di bawah perabot kesayangan itu, ia pun risau meja bakal rusak. Ardi lalu mengetuk permukaan kayu itu dan terdengar suara nyaring isyarat berongga di dalamnya.
“Pembuat perabotan sebenarnya telah melapisi permukaannya dengan vernis untuk merawat serangan rayap berasal dari luar. Namun, ternyata rayap menyerang berasal dari dalam,” ujar lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi itu.
Pemanfaatan boraks
Nyaris tidak tersedia yang sanggup dikerjakan untuk menghentikan serangan rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus karena tempat serangan sukar dilacak. Masyarakat lazim menggunakan kayu meranti merah asal Kalimantan sebagai bahan pembangunan perumahan dan perabotan.
Menurut periset di Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan, dalam “Keawetan Kayu dan Berbagai Faktor yang Mempengaruhinya,” menyebutkan keawetan kayu meranti menempati kelas III—IV.
Akibatnya kayu bagian famili Depterocarpaceae itu rentan serangan rayap kayu kering. Agar kayu awet dalam jangka lama harus pengawetan antara lain dengan menggunakan bahan kimia pembunuh rayap.
Haruhiko Yamaguchi berasal dari Kyushu University Jepang dalam hasil penelitiannya dalam jurnal Wood Science and Technology menyebutkan boraks (Na2B4O7.5H2O) dan asam borat (H3BO3)—secara paduan dan sendiri—ampuh mencegah serangan rayap kayu kering.
Pemanfaatan ke dua bahan kimia itu telah terbukti efisien mengawetkan kayu di mancanegara. Untuk menguji kebolehan boraks dan asam borat menambah umur kayu tropis, Mahdi Santoso, Sutjipto A. Hadikusumo dan Abdul Aziz berasal dari Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah, terhadap 2012 lakukan percobaan menggunakan bahan kayu meranti merah.
Penelitian itu punya tujuan menguji kebolehan campuran larutan boraks dan asam borat dengan rasio 1 : 1 dalam menambah keawetan meranti terhadap serangan rayap kayu kering. Tahapan pengujian di mulai dengan memasukkan larutan bahan pengawet berkonsentrasi 7% sebanyak 30 liter ke meranti berbentuk balok berukuran 5cm x 5cm x 5cm dengan metode vakum.
Mereka memasukkan meranti ke dalam alat kedap udara lantas udara dipompa muncul untuk mengakses pori kayu. Setelah itu dengan memasukkan zat pengawet, lalu memberi tekanan 12 kg/cm2 agar cairan masuk merata. Proses itu berjalan sepanjang dua jam. Kayu yang telah terisi campuran boraks dan asam borat itu lantas dimasukkan dalam tempat tertutup dengan dengan kayu tanpa bahan pengawet memuat 100 rayap kayu kering, lantas dicermati sepanjang 30 hari.
Lebih awet
Hasil pengamatan menyatakan bahwa pemberian bahan pengawet menambah tingkat kematian rayap hingga 100%. Dengan kata lain semua rayap mati sepanjang sistem pengujian. Kondisi itu jauh tidak sama dengan kayu tanpa pengawet yang tingkat kematian rayap hanya 20% berasal dari 100 ekor. Derajat rusaknya kayu terhitung terhitung kategori ringan dengan isyarat bekas gigitan rayap dangkal dan tidak meluas.
Itu menyatakan boraks dan asam borat sanggup untuk menanggulangi serangan rayap kayu kering. Guru besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Yusuf Sudo Hadi, M.Agr, menyebutkan pengawetan kayu menggunakan boraks adalah pilihan yang tidak mahal dan mudah. “Bahan baku pengawet sanggup diperoleh di toko kimia dan harganya murah,” kata pakar kimia kayu itu.
Cara pengawetan dengan cairan boraks sejatinya sanggup dikerjakan secara sederhana yakni dengan sistem perendaman. Namun, kelemahan perendaman, “Perlu waktu kira-kira 24 jam untuk merendam hingga diperkirakan semua cairan pengawet masuk ke dalam kayu. Namun, tidak harus biaya besar untuk belanja alat vakum bertekanan tinggi untuk sistem yang lebih singkat,” ujar dosen jurusan Teknologi Hasil Hutan itu.
Ia menekankan bahwa dalam sistem pengawetan kayu dengan cairan kimia yang paling penting adalah retensi dan absorbsi yang tepat. Absorbsi adalah jumlah larutan pengawet total yang diaplikasikan dan retensi adalah jumlah bahan pengawet yang meresap dalam kayu. Menurut Yusuf kayu yang bakal diawetkan harus “setengah jadi”. Maksudnya kulit luar yang tebal dan sukar ditembus cairan telah dibuang.
Perabot
Jika kayu bahan perabot, maka perendaman setelah dibentuk dengan mesin bubut. Walaupun pemanfaatan boraks sebagai zat pengawet relatif sederhana dan praktis, namun tidak semua pengusaha kayu memakainya. Pengusaha ukiran kayu di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Suyatno, hanya melapisi hasil kerajinannya dengan vernis sebagai usaha pengawetan kayu.
“Waktu perendaman yang lama sanggup mengakibatkan sistem pembuatan molor waktunya. Selain itu product kita bentuknya besar menjadi harus tempat perendaman luas,” ujar perajin pintu berukir lulusan sekolah kejuruan itu. Sampai waktu ini ia memenuhi pesanan konsumen berasal dari beraneka tempat di tanahair dan jarang mendapat komplain terkait mutu produknya. Pencegahan serangan rayap sangat penting karena secara ekonomis terhitung lebih murah.
Pentingnya pencegahan serangan rayap terhadap gedung pemerintahan mengakibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan aturan gubernur berkenaan “Pedoman Penanggulangan Bahaya Rayap terhadap Gedung Pemprov DKI Jakarta”. Pergub Nomor 35 tahun 2013 itu mewajibkan semua gedung punya pemerintah DKI Jakarta menerapkan tindakan pencegahan rayap. Sasarannya terasa berasal dari kantor, sekolah, hingga sarana sosial. (Muhammad Hernawan Nugroho)
April 03, 2023
Tags :
Pengetahuan
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments